Disaat kamu pernah berbangga akan sesuatu sementara diremehkan oleh orang lain yah woles saja, biar mereka sibuk sendiri dengan dunia dan pendapatnya. Mungkin pertama kali aku pernah merasa senang dan berbangga diri ketika dulu jaman masih bocah sering ranking dikelas sampai tiap pembagian raport diakhir tahun dikasih hadiah buku dan alat tulis oleh pihak sekolah, tapi rasanya orang rumah (keluarga) bersikap biasa aja akan keberhasilanku karena terbukti tiap pembagian raport tidak ada ucapan selamat, bahkan aku selalu mengambil raport tanpa wali alias sendiri. Sejak saat itu pula aku terbiasa dengan yang namanya keberhasilan karena bagiku itu cuma pembuktian atas kemampuan diri sendiri bukan menjadi bagian kebahagian bagi orang lain.
Kita tidak bisa
mengendalikan kemauan dan omangan yang keluar dari mulut seseorang tapi kita
mampu mengendalikan diri serta kuping agar tidak mendengar ocehannya, kiranya
begitu inti yang kudapat dari suatu ocehan yang pernah kudengar. Semuanya tergantung
pilihanmu untuk menyikapinya bukan ?
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar