Bagaimana nanti jika aku
punya anak yang tidak sesuai dengan harapanku ?
Sedih udah pasti tapi lebih tepatnya kecewa sama diriku sendiri, kenapa dia bisa begitu, aku tidak menyalahkan apapun toh tidak ada gunanya juga disesali, ujungnya aku harus mencari solusi yang terbaik untuknya dalam semua hal.
Bagaimana jika kamu mempunyai anak yang tidak sesuai dengan keinginanmu ?
Ini tulisan ditujukan bagi orang tua maupun calon orang tua kelak.
Sedih udah pasti tapi lebih tepatnya kecewa sama diriku sendiri, kenapa dia bisa begitu, aku tidak menyalahkan apapun toh tidak ada gunanya juga disesali, ujungnya aku harus mencari solusi yang terbaik untuknya dalam semua hal.
Bagaimana jika kamu mempunyai anak yang tidak sesuai dengan keinginanmu ?
Ini tulisan ditujukan bagi orang tua maupun calon orang tua kelak.
Al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT sebagai
rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana Rasulullah yang kepadanya diturunkan
Al-Qur'an adalah rahmat bagi semesta alam.
Sebenarnya anak tidak mempunyai kehendak apapun
atas kelahirannya atau atas pilihannya terhadap kehidupannya kelak, seperti apa
ia dilahirkan, dengan keluarga seperti apa, dilingkungan yang bagaimana kelak
dan lainnya. Jadi tolong dipikirkan lagi, serius masih mau punya anak ? Ok,
jika kalian cukup skeptis dengan urusan "apa kata orang nanti atau
bagaimana nanti hari-hari tanpa kehadiran anak dan kehidupan hari tuamu".
Jika kamu menginginkan dan bersedia mempunyai anak, maka pikirkan pula tentang
tanggung jawabmu sebagai orang tua dan pikirkan segala haknya. Jika tidak
sesuai dan mampu menjalaninya, maka sebaiknya jangan memaksa untuk mempunyai
keturunan.
Apa menurutmu punya anak itu semacam sebuah tuntutan dan kewajiban belaka ? Tidak main loh, jika kamu tidak dapat menghasilkan anak yang baik maka kamu bukan hanya merusak kehidupannya namun juga berefek ke manusia lainnya. Masih mikir, kok bisa ?
Baiklah akan aku kasih contoh kecil, jika kamu pekerja keras dan selalu mementingkan karir dan uang diatas kebahagian dan kewajiban mengurus anak dengan benar, lalu kamu punya uang maka bisa dong meminta sanak saudara atau pembantu (baby sitter) untuk membantu mengurus anak tersebut sampai besar. Jika sanak saudara atau pembantumu benar mengurusnya, jika mereka malah melakukan kekerasan fisik-psikis ataupun seksual, apa menurutmu kehidupan masa kecilnya tidak akan terbawa menjadi kebiasaan hingga ia dewasa ? Lalu ia melakukan kekerasan dan mencoba hal baru lainnya yang menurutnya wajar sebagai rasa pelampiasannya, maka bisa saja ia melakukan kekerasan dan lainnya kepada orang lain, terus seperti itu mata rantainya sampai tak terputus. Maka disini kamu sebagai orang tua, bukan hanya tega melakukan kejahatan bagi anakmu tapi juga bagi orang lain.
Apa menurutmu punya anak itu semacam sebuah tuntutan dan kewajiban belaka ? Tidak main loh, jika kamu tidak dapat menghasilkan anak yang baik maka kamu bukan hanya merusak kehidupannya namun juga berefek ke manusia lainnya. Masih mikir, kok bisa ?
Baiklah akan aku kasih contoh kecil, jika kamu pekerja keras dan selalu mementingkan karir dan uang diatas kebahagian dan kewajiban mengurus anak dengan benar, lalu kamu punya uang maka bisa dong meminta sanak saudara atau pembantu (baby sitter) untuk membantu mengurus anak tersebut sampai besar. Jika sanak saudara atau pembantumu benar mengurusnya, jika mereka malah melakukan kekerasan fisik-psikis ataupun seksual, apa menurutmu kehidupan masa kecilnya tidak akan terbawa menjadi kebiasaan hingga ia dewasa ? Lalu ia melakukan kekerasan dan mencoba hal baru lainnya yang menurutnya wajar sebagai rasa pelampiasannya, maka bisa saja ia melakukan kekerasan dan lainnya kepada orang lain, terus seperti itu mata rantainya sampai tak terputus. Maka disini kamu sebagai orang tua, bukan hanya tega melakukan kejahatan bagi anakmu tapi juga bagi orang lain.
Tapi jika ia harus terpaksa dilahirkan dan kenyataan memang tidak sesuai dengan harapanmu. Maka yang seharusnya yang terlebih dahulu diubah adalah dirimu sendiri sebagai orang tua, tolong ubah pola pikir dan kebiasaan perilakumu demi anakmu. Jangan terlalu egois untuk menciptakan anak sesuai maumu, karena kamu itu manusia bukan tuhan, anakmu juga manusia bukan robot. Memang kamu bisa mengarahkannya untuk lebih baik sesuai maumu, kamu pun bisa membentuknya sesuai pribadi seperti yang kamu harapkan, namun kamu tidak bisa merubah apapun dirinya karena dia masih "satu manusia" yang berbeda denganmu dan lainnya, dia juga punya tekad dan hasrat sepertimu.
Jadi tolong, jagalah ia dan terima dengan penuh rasa sayang. Layaknya tuhan yang menerima dan menyayangimu. Anak adalah suatu bagian yang tuhan titipkan untuk menjadi pelengkap tanggung jawabmu, sebagai bentuk rasa syukur atas timbal balik terima kasih, dan kebahagiaan dari segala kebaikan yang tuhan berikan kepadamu yang telah menciptakan dan menghidupimu didunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar